Setelah membikin "keributan," di GKI Jombang, aku kini berangkat menuju Purwokerto. Di kota tersebut aku diajak Pdt. Maria dan Pdt. Dimas untuk bikin goro-goro; memperkuat relasi Kristen-Islam dengan cara mendiskusikan topik yang agak-agak nyrempet bahaya, yakni menyangkut kenaikan Yesus/Isa. Aku harus mencatat, topik polemis antara Islam-Kristen biasanya cenderung dihindari. Takut nanti malah gegeran. Ketakutan itu aku kira wajar karena sangat mungkin muncul dari model pemikiran yang sejak awal bias dan cenderung kaku dalam melihat sebuah persoalan. Bias dalam arti; pemikiran tertentu selalu lebih dianggap lebih unggul ketimbang lainnya, dan kebiasan ini, lebih jauh, diterapkan kaku tidak hanya secara murni, namun juga sepenuhnya konsekuen. Jadinya ya mesti gegeran, ilok-ilokan, krayah-krayahan, dan cokotan-cokotan. Apalagi hingga saat ini Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi belum punya kewenangan untuk menangani perselisihan pandangan, misalnya, "Apakah Yesus/