Seluruh histeria global terkait corona sebenarnya bermuara pada satu hal; takut mati. Namun kadang seseorang terlalu takut mengakuinya, lalu membungkusnya dengan argumentasi yang canggih-canggih. Namun pagi ini, aku tak menyangka akan "ditampar," oleh seorang nenek, saat kami berdua asik berbelanja di stand aneka sayur Pasar Legi Jombang. Kejadiannya dua jam lalu. "Mbak, pertimbangkan untuk memakai masker. Situasinya sudah seperti ini lho," kataku pada pemilik stand sembari menyerahkan uang Rp.2.000 untuk seikat serai. "Aku pengen, dik, tapi aku sulit bernafas," jawabnya dengan tetap meladeni pembeli lainnya. Tiba-tiba seorang nenek di depanku, yang asyik memilih tomat menimpali kami tanpa rasa bersalah. Ia dengan ketus berpandangan tidak perlu memakai masker. "Nggak usah pakai. Kayak kita nggak percaya Tuhan saja. Masih ada Tuhan," ujarnya. Kami pun terus berdiskusi sembari tetap memastikan kebutuhan kami terlayani dengan baik. Aku pergi me