Oleh Aan Anshori Dari dulu, aku selalu mempercayai Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII), almamaterku, adalah salah satu kawah candradimuka gerakan Islam toleran. Dengan mempertahankan keyakinan tersebut aku sekaligus mengimani; MENYELAMATKAN PMII akan MENYELAMATKAN KEBHINEKAAN INDONESIA. "Coba kamu cek, organisasi mahasiswa mana, yang mengusung label 'Islam', yang kader-kadernya paling banyak bergerak di isu antariman? Rasanya hanya PMII," ungkapku di hadapan puluhan kader PMII yang sedang mengikuti pengkaderan tingkat lanjut (PKL) yang diselenggarakan PMII Sidoarjo, Jumat (8/9) di Pesantren al-Falah Siwalan Panji Buduran Sidoarjo. Aku sebenarnya hanya mengampu sesi normatif, "Antropologi Masyarakat Indonesia," Tidak ada kaitan langsung dengan dinamika intoleransi di Indonesia. Namun aku sengaja mengambil sudut pandang itu. Saat di atas kereta Jenggala, terbersit gagasan untuk mengadakan kunjungan "mendadak" ke gereja terdekat. Yang ada dalam pik